Cabin in the woods review indonesia năm 2024

Begitulah ‘tantangan’ film ini yang tertulis sebagai tagline. Dan waktu film dimulai, penonton memang digiring untuk mikir gitu. Lima orang anak muda, pergi kemping ke tempat terpencil yang dari penampakannya aja udah sangat mencurigakan, dan akhirnya dikejar-kejar monster. Tokoh-tokohnya pun ‘klasik’ banget. Ada Curt (Chris Hemsworth), si atlet, Holden (Jesse Williams), si lelaki baik-baik, Jules (Anna Hutchison) si binal, Marty (Fran Kranz) si teler, dan Dana (Kristen Connolly) si perawan lugu. Bahkan ada kakek tua menyeramkan yang mencegat mereka menjelang sampai ke lokasi, memperingatkan agar mereka jangan lanjut. Ini klasik banget. Inget nenek tua di film Jelangkung yang ngomong berulang-ulang “Ulah ka kenca, ulah ka kenca…” Atau buat kalian yang cukup sial sehingga terjebak nonton Terowongan Casablanca juga mungkin inget akan kemunculan bapak cebol yang (sok) misterius di tengah hutan gelap.

Tapi apa iya, film ini sestandar kelihatannya?

Cabin in the woods review indonesia năm 2024

Sejak awal film , lu pasti akan curiga dengan kehadiran orang-orang kantoran berbaju putih yang sibuk ngomongin sebuah proyek dan kompetisi mereka dengan cabang Jepang. Apa hubungan orang-orang ini dengan 5 anak muda yang mau pergi piknik?

Cabin in the woods review indonesia năm 2024

Gue pernah bilang di posting yang ini, kalo kita keseringan nonton film horror, kita akan makin sulit menemukan film horror yang serem karena semua ‘resep’-nya udah ketebak. Nah, film ini justru bermain-main dengan semua pakem standar film horror! Tiap kali lu mikir, “pasti adegan berikutnya akan begini / begitu” maka tiap kali juga lu akan kecele.

Misalnya, resep basi film horror di mana kalo sekumpulan orang lagi terdesak dikejar-kejar monster, pasti yang muncul adalah ide bodoh untuk berpencar sehingga mereka malah jadi sasaran empuk si monster. Sedangkan di film ini, Curt malah bilang, “Kita harus bersama-sama terus, supaya lebih aman.” Beberapa menit kemudian, karena suatu hal, dia berubah pikiran, “Pikir-pikir, kita lebih baik berpencar deh…” yang langsung disahuti oleh Marty, “Really!?”

Semua dasar film horror yang baik dan benar diacak-acak abis di film ini, dan dengan kurang ajarnya mencampuradukkan antara horror dan komedi. Di tengah situasi tegang, ada aja tokoh yang nyeletuk kocak. Kurang ajar sekali, kan? Kekurangajaran yang menghibur!

Saran gue, nggak usah terlalu buang energi menebak jalan cerita film ini. Ikuti aja, dan jangan lengah ngelihat berbagai petunjuk yang tersebar di seluruh bagian film. Awalnya lu mungkin akan beberapa kali bilang “loh, kok…” tapi lama-kelamaan lu akan ngerti. Dan persiapkan diri lu untuk nonton ending yang bener-bener edan!

Naskah film ini ditulis Drew Goddard dan Josh Wheadon. Drew berpengalaman nulis naskah film Cloverfield dan serial Buffy The Vampire Slayer. Sementara Josh baru-baru ini sukses menyutradari The Avengers. Mereka berdua juga pernah kerja bareng di serial Buffy. Selain nulis naskah, di film ini Drew berperan sebagai sutradara dan Josh sebagai produser (sumber: halaman IMDB untuk The Cabin in the Woods). Kalo dilihat-lihat lagi sekarang, nggak heran film ini dominan unsur humornya. Buffy dan Avengers juga gitu, kan?

Satu hal lagi yang perlu gue hargai dari film ini adalah castingnya. Casting itu penting, ya kan? Pemilihan pemerannya tepat banget, terutama cewek-ceweknya, tentu.

Cabin in the woods review indonesia năm 2024

Biasanya film horror, khususnya horror yang tipe slasher, demen banget majang cewe-cewe berdada jumbo yang nggak nampak kegunaan lainnya kecuali untuk dimangsa maniak berkampak. Sedangkan di film ini, Kristen dan Anna nampak ‘hidup’ dan menyegarkan, baik dari segi penampilan maupun karakternya. Ngomong-ngomong, ternyata si Anna Hutchison ini alumnus Ranger Kuning di Power Ranger Jungle Fury! Sedangkan buat para penonton cewe, tenang, ada Chris Hemsworth, si Thor yang di film ini masih rada culun. Maklum, film ini sebenernya udah selesai dishoot tahun 2009, sebelum Chris membintangi Thor dan Avenger.

Akhir kata, gue SANGAT MEREKOMENDASIKAN film ini, khususnya buat para penggemar film horror yang udah jenuh nonton resep basi film horror. Untuk lebih meyakinkan kalian, silakan disimak trailer filmnya berikut ini:

Acara liburan kalian yang semula baik-baik saja berubah sedemikian rupa menjadi salah satu ajang penyelamatan diri paling awkward sedunia; karena bukan hanya harus bertarung dengan pemburu manusia yang berbentuk tak wajar, kelompok muda mudi tersebut juga harus menghadapi hal super aneh yang ada di hadapan mereka.

Premis muda mudi tinggal di sebuah kabin untuk liburan dan menjadi teror semalam suntuk kembali lagi menjadi premis super umum yang ceritanya sudah bertebaran di pasar film. Sebut saja I Know What You Did Last Summer atau film serupa lainnya yakni The Stranger, tapi kali ini ceritanya lumayan berbeda. Penasaran?

Sinopsis

Cabin in the woods review indonesia năm 2024

Film dimulai dengan percakapan antara para ilmuwan bernama Gary Sitterson (Richard Jenkins) dan Steve Hadley (Bradley Whitford) yang sedang berdiskusi mengenai rencana untuk melakukan ritual misterius di tempat lain setelah ritual yang mereka lakukan di kota Stockholm tak berjalan dengan lancar alias gagal total.

Cerita pun berpindah pada sekelompok remaja yang terdiri dari Dana Polk (Kristen Connolly), Jules Louden (Anna Hutchison), Curt Vaughan (Chris Hemsworth), Holden McCrea (Jesse Williams) dan Marty (Fran Kranz). Mereka berlima memutuskan untuk berlibur di pondok milik sepupu Curt yang berada di dalam hutan dengan pemandangan spektakuler.

Tanpa mereka ketahui, kabin tersebut sudah dimodifikasi oleh para ilmuwan yang sebelumnya meneliti tiap-tiap personil yang akan mereka ajak ‘bermain’ sebagai kelinci percobaan mereka.

Dari sebuah laboratorium, Sitterson dan Hadley mengontrol kabin dari jarak jauh; mereka memanipulasi keadaan di kabin dengan memabukkan mereka dengan obat pengubah pikiran yang memiliki efek seperti menghambat pemikiran rasional dan meningkatkan libido.

Begitu obat bius sudah dilepaskan, para staff di Departemen Laboratorium tersebut bertaruh pada jenis monster apa yang akan menyerang para mahasiswa yang sudah mereka tetapkan namanya. Dana adalah The Virgin, Curt adalah The Athlete, Jules adalah The Whore, Jesse adalah The Scholar dan yang terakhir Marty adalah The Fool.

Baca Juga: 6 Film yang Dibintangi oleh Chris Hemsworth

Sementara dipantau oleh para ilmuwan, kelima mahasiswa tersebut mulai berjalan-jalan di sekitar pondok. Mereka bahkan sampai pergi ke rubanah pondok dan menemukan banyak benda-benda aneh, termasuk buku harian Patience Buckner, seorang penghuni kabin yang hidupnya lebur akibat kesadisan keluarganya sendiri.

Seperti film-film horor pada umumnya, Dana yang pintar malah membacakan sebuah mantra yang ada di buku tersebut. Menganggapnya sebuah lelucon, mereka tidak menggubris apapun.

Sialnya, mantra itu membuat keluarga Buckner yang sudah tewas di pondok berpuluh-puluh tahun lamanya itu kembali bangun dan menjadi zombie dan tidak diketahui oleh kelima muda mudi itu. Saat Curt dan Jules berhubungan badan di luar pondok, mereka bertemu dengan zombie-zombie tersebut.

Mereka diserang oleh zombie. Jules dipenggal sementara Curt melarikan diri. Keadaan jadi kacau. Saat berusaha bersembunyi dari serangan zombie, Marty yang ada di kamar menemukan kejanggalan, ia secara tidak sengaja menemukan kabel kamera pengawas tersembunyi sebelum akhirnya diseret oleh zombie.

Mengetahui keadaan makin tidak karuan, Curt, Holden, dan Dana berusaha melarikan diri dengan RV mereka. Sialnya, Sitterson melihat hal itu dan memicu runtuhnya terowongan untuk memblokir mereka kembali ke dunia luar.

Sebisa mungkin mereka diisolasi di wilayah pondok itu. Curt mencoba untuk melompati jurang di sepeda motornya untuk mencari bantuan di sisi lain, tapi menabrak medan gaya dan jatuh hingga tewas. Akhirnya Holden dan Dana menyadari bahwa hidup mereka di pondok itu telah diatur dan dikendalikan oleh sesuatu.

Saat mereka mencoba melarikan diri di RV, Holden dibunuh oleh zombie, dan Dana diserang begitu RV menabrak danau. Para staff di Departemen Laboratorium senang bukan main mengetahui satu-satunya yang selamat hanyalah Dana.

Mereka merayakannya bersama namun tak lama, Sitterson dan Hadley mendapat telepon dari direktur perusahaan mengatakan Marty masih hidup sehingga mereka segera mencari keberadaannya.

Marty menyelamatkan Dana dan membawanya ke lift tersembunyi yang dia temukan. Mereka turun ke lab dan menemukan banyak koleksi monster berbeda yang terkunci di dalam kandang. Seluruh monster dan pembunuh berbahaya ada di sana. Dan mulai berpikir apa yang sebenarnya terjadi, ia akhirnya menemukan benang merah.

Dana menghubungkannya dengan benda-benda di ruang bawah tanah pondok yang mereka temukan sebelumnya. Dana pun menyadari bahwa benda-benda yang mereka ambil menentukan monster mana yang dilepaskan. Kebetulan benda aneh yang diambil adalah buku harian penuh mantra yang melepaskan zombie ke pondok. Dana dan Marty akhirnya mengetahui secara penuh apa yang sebenarnya terjadi.

Keberadaan Dana dan Marty di laboratorium tentunya menjadi hal yang paling mereka khawatirkan terjadi. Mereka melepaskan semua personil keamanan untuk menangkap Dana dan Morty yang terjebak di ruang kontrol.

Terjebak hidup-hidup, akhirnya Dana dan Morty melepaskan semua monster yang ada di kandang untuk masuk ke dalam laboratorium. Tindakan mereka berdua mendatangkan malapetaka.

Semua pegawai laboratorium tewas oleh para monster-monster yang dilepaskan. Begitu dirasa keadaan sudah aman, Dana dan Marty melarikan diri, alih-alih keluar dari laboratorium, mereka malah menemukan sebuah kuil kuno, di mana mereka dihadapkan oleh sang Direktur.

Dia menjelaskan bahwa ritual tahunan pengorbanan manusia di seluruh dunia diadakan untuk menenangkan sekelompok dewa bawah tanah yang kejam.

Setiap wilayah memiliki ritualnya sendiri, dan ritual di Amerika melibatkan pengorbanan lima arketipe film slasher, yakni pelacur (Jules), atlet (Curt), sarjana (Holden), si bodoh (Marty), dan perawan (Dana).

Urutan pembunuhannya dilakukan secara acak selama pelacur itu mati lebih dulu dan perawan mati terakhir atau bertahan. Mendengar hal tersebut Dana dan Marty melakukan perlawanan yang mengakibatkan tidak adanya pengorbanan untuk sang dewa

Hasilnya setelah sang Direktur berhasil dibunuh, dan beberapa monster berhasil dilumpuhkan oleh Dana dan Marty, mereka berdua berpegangan menunggu takdir menjemput mereka. Lantai kuil mulai runtuh, semuanya bergetar hebat. Tangan raksasa pun muncul dari tanah menghancurkan semuanya mengindikasikan para dewa bawah tanah keluar dari sarangnya ke atas bumi.

First Hint!

Cabin in the woods review indonesia năm 2024

Sebelum mereka semua masuk ke wilayah pondok super sial tersebut, hal yang terakhir mereka lakukan adalah mengisi bahan bakar dan berhenti di sebuah pom pengisian. Di sana, mereka sudah diwanti-wanti oleh seorang pria tua aneh yang menyeringai. Dana sebenarnya sudah tidak enak rasa namun mereka tetap melanjutkan perjalanan.

Akhirnya ya mereka terkurung dan menikmati ‘petualangan’ bersama zombie. Entah beruntung atau buntung, Marty dan Dana menemukan kenyataan mengenai laboratorium yang mereka berdua temukan tak sengaja.

Well, moral of the story adalah berhenti melakukan apapun yang kita lakukan atau putar balik saja kalau sudah merasa ada yang aneh; apalagi sampai diperingati meski caranya cukup aneh.

Gore Parah

Cabin in the woods review indonesia năm 2024

Pecinta film gore setelah SAW? Nah ini dia filmnya. Kalau kalian mencari adegan dimana semua orang harus mandi darah akibat hal mengerikan, film The Cabin in The Woods memberikan semuanya kepada para penonton.

Semua adegan itu bisa disaksikan sesaat setelah Dana dan Marty membuka semua portal kandang para monster dan pembunuh luar biasa kejam untuk melumat habis siapapun yang ada di hadapan mereka.

Bukan hanya 1 menit saja tayangan mengerikan itu bisa dilihat. Hampir 10 menit full sendiri, tayangan gore itu berulang berikut proses bagaimana semua orang bermandikan darah.

Serius, mual sekali rasanya kalau yang tidak terbiasa dengan film seperti itu. Jadi memang harus kuat nontonnya; karena kalau kalian skip adegannya, makan banyak informasi yang kalian lewati. Nah kan, serba salah?

Ending Menggantung

Cabin in the woods review indonesia năm 2024

Bisa dibilang ending dari film The Cabin in The Woods ini agaknya kurang greget. Setelah Dana dan Marty berhasil melumpuhkan sang direktur berikut para peliharaannya, cerita selesai begitu saja dengan adegan tangan sang dewa bawah tanah super jahat muncul dari tanah. Tidak ada kejelasan apakah itu pertanda bahwa bumi dalam masalah atau tidak.

Ritual yang dilakukan juga rasanya tidak semua dijelaskan. Seperti yang sudah diinformasikan, ritual yang negara Amerika lakukan ya tentang pengorbanan lima muda mudi dari latar belakang berbeda; dari yang alim sampai yang liar. Namun lagi-lagi penjelasan mengapa ritualnya berbeda-beda di tiap negara tidak tersampaikan jelas.

Film ini cukup asyik dan seru kok untuk ditonton; belum lagi tidak semua plot filmnya horor atau thriller melulu yang bikin jantung jadi olahraga sehat, ada unsur komedi yang bisa saksikan juga meski tidak terlalu banyak. Setidaknya bisa bikin kita ‘istirahat’ sejenak. Bacaterus memberi skor 3/5 untuk film garapan sutradara Drew Goddard ini. Bagaimana dengan kalian?

The Cabin In The Woods bercerita tentang apa?

Lima mahasiswa menuju ke sebuah kabin di dalam hutan dan disana mereka diberi instruksi oleh karakter 'kerah putih'. Saat 'korban' tiba di kabin, jelas bahwa rencana yang berlaku adalah agar mereka tidak mematuhi instruksi yang diberikan hingga akhirnya mereka harus 'dihukum.The Cabin in the Woods / sinopsisnull

Knock at the cabin bercerita tentang apa?

Sinopsis Knock at the Cabin Film ini bermula dari karakter Wen, yang berlibur di sebuah kabin terpencil bersama kedua orang tuanya. Wen, bersama Eric dan Andrew awalnya liburan dengan tenang dan jauh daei kehdupan perkotaan. Tapi suatu ketika kabin mereka didatangi empat orang yang tak diundang.